PASANGKAYU, – Ratusan warga dari tiga desa, yakni Desa Lilimori, Kastabuana, dan Lelejae, mendatangi Mapolres Pasangkayu pada Selasa (19/8/2025). Kedatangan mereka terkait dengan kasus pencurian sawit yang meresahkan warga selama ini.
Warga desa yang terdampak langsung oleh pencurian sawit ini datang untuk mengawal jalannya penyidikan yang dilakukan oleh pihak Polres Pasangkayu terhadap empat tersangka pelaku pencurian buah kelapa sawit.
Para tersangka diketahui telah mencuri buah sawit di Desa Kastabuana dan berniat menjualnya ke tengkulak di Desa Lelejae.
Kepala Desa Lilimori, Mukaddah, Kepala Desa Lelejae, Bahtiar, dan Kepala Desa Kastabuana, Nyoman Budi yang diwakili oleh Ketua BPD dan Ketua WKAK, mendampingi warga dalam aksi ini.
Mereka mengawal pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus pencurian sawit ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku.
“Apa yang dilakukan oleh para pelaku sangat merugikan warga desa kami. Oleh karena itu, kami mengawal penyidikan pihak kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini dengan serius agar si pelaku di berikan hukuman yang membuat para pelaku jera,” ujar Mukaddah, Kepala Desa Lilimori.
Pihak Polres Pasangkayu telah menerima dengan baik kedatangan ratusan warga dan akan mengusut tuntas kasus pencurian sawit.
Dengan adanya aksi ini, masyarakat berharap kasus pencurian sawit di wilayah Bulutaba sudah tidak ada lagi sehingga warga dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
” kami berharap kasus pencurian sawit yang selama ini meresahkan di wilayah Bulutaba dapat berakhir, sehingga warga dapat hidup lebih aman dan nyaman,” Ungkap Bahtiar kades lelejae.
Aksi ini di ikuti oleh beberapa elemen masyarakat, termasuk anggota BPD, Ketua Kelompok tani, Ketua WKAK, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda serta tidak ketinggalan ikut pula dari pertahanan sipil (Hansip), hal ini menandakan bahwa masyarakat bulutaba yang terdiri dari tiga desa sangat bersatu untuk memberantas tindak pidana. (M.jasman)












