NTT, harian indonesia pos.com – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bekerja sama dengan Yayasan Alphard Graha Titian Harapan Aeramo resmi meluncurkan program penyaluran Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMK Negeri 1 Aesesa, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Kamis (13/11/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah nyata dalam mendukung peningkatan gizi peserta didik serta menumbuhkan semangat belajar melalui penyediaan makanan sehat setiap hari.
Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Aesesa, Abdul Haris menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas peluncuran program tersebut.
“Kami SMK Negeri 1 Aesesa hari ini mendapat momen yang sangat berharga hari pertama pelayanan MBG untuk siswa-siswa kami. Secara keseluruhan, siswa kami berjumlah kurang lebih 500-an orang,” ujarnya.
Ia menambahkan, kehadiran program MBG membawa suasana baru di lingkungan sekolah.
“Terus terang, kami sangat berterima kasih dan menyambut baik program ini. Kami informasikan juga bahwa setelah disosialisasikan ke siswa, antusiasme mereka sangat tinggi. Biasanya pintu gerbang sekolah sepi, tetapi begitu tahu ada pembagian MBG, pintu gerbang langsung penuh,” tuturnya.
Abdul Haris menilai, program MBG memberikan dampak positif terhadap motivasi belajar siswa.
“Faktor MBG ini luar biasa, memberikan nilai positif terhadap antusias siswa. Kami berharap program ini terus berjalan lancar, karena dengan program ini, siswa yang biasanya malas sekolah kini jadi rajin masuk,” singkatnya.
Sementara itu, Asisten II Setda Nagekeo, Elias Tae, dalam sambutannya mengapresiasi seluruh pihak yang berperan dalam pelaksanaan program MBG di SMK Negeri 1 Aesesa.
“Terima kasih untuk keterlibatan semua pihak dalam penyaluran MBG gratis di SMK Negeri 1 Aesesa ini. Untuk Aeramo kalau tidak salah dapurnya ada dua, satu sudah berjalan hari ini dan satu lagi akan menyusul. Terima kasih juga untuk kehadiran Wakil Ketua DPRD Nagekeo Pak Yan Siga dan Anggota DPRD Nagekeo Pak Thomas Mega Maso,” katanya.
Ia menegaskan bahwa pelaksanaan MBG merupakan wujud nyata dukungan legislatif terhadap program nasional di bidang gizi masyarakat.
“Penyaluran MBG ini merupakan dukungan para anggota DPRD Dapil 1. Program ini strategis dan penting untuk dilaksanakan. Terima kasih juga kepada pihak sekolah yang telah menyiapkan data dan kesiapan untuk menerima program ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Elias Tae menyampaikan pesan Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo agar program MBG terus berjalan dan mencapai tujuannya.
“Harapan bapak bupati dan wakil bupati, program ini terus berjalan dengan baik agar anak-anak tidak lapar, kebutuhan gizi terpenuhi, dan ilmu yang diterima dari guru-guru bermanfaat. Dengan begitu, generasi emas 2045 dapat terwujud,” jelasnya.
Ia juga mendorong sekolah agar memanfaatkan lahan praktik untuk mendukung keberlanjutan bahan pangan program MBG.
“Kebetulan ini SMK, jadi mulai dari sini kita bisa edukasi anak-anak untuk menanam bahan pangan. Kalau SMK menanam sayur, buah, semangka, pisang, pepaya, dan hasilnya bisa disalurkan ke dapur MBG, itu akan menjadi sinergi yang baik,” tambahnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Nagekeo dari Fraksi Gerindra, Yohanes Siga menyoroti pentingnya kemandirian pangan untuk mendukung keberlanjutan program MBG di sekolah.
“Sekolah ini punya jurusan pertanian dan peternakan. Dalam seminggu, dapur MBG membutuhkan sedikitnya 6 ribu butir telur dan sekitar 200 kilogram buah seperti semangka dan pisang. Kalau sekolah bisa menyuplai sendiri, itu sangat bagus,” jelasnya.
Ia juga mengajak para siswa untuk aktif berpartisipasi dalam menanam tanaman produktif di lingkungan sekolah.
“Sekiranya setiap anak bisa menanam satu pohon pepaya, ditambah guru-guru jadi sekitar 600 pohon, tujuh bulan ke depan sudah bisa panen. Kalau pepaya dijual Rp10 ribu per buah, sekolah bisa menghasilkan jutaan rupiah,” katanya.
Yan juga menyoroti tantangan pasokan buah untuk delapan dapur MBG yang akan beroperasi serentak di Kabupaten Nagekeo.
“Saat ini, suplai buah masih didatangkan dari Takalar, Sulawesi Selatan, untuk memenuhi kebutuhan MBG di Nagekeo, Ende, Ngada, dan Manggarai Timur. Tapi untuk semangka, Nagekeo sebenarnya mampu produksi sendiri. Kita sudah coba di Tonggurambang, dan 60 hari sudah bisa panen,” ungkapnya.
Ia menegaskan pentingnya swasembada pangan lokal sesuai instruksi Presiden.
“Kita perlu dorong kemandirian bahan baku. Presiden sudah instruksikan agar desa dan petani menyiapkan buah sendiri. Kalau seluruh 28 dapur di Nagekeo aktif, dana yang berputar mencapai sekitar Rp259 miliar per tahun, langsung ke pelaksana program tanpa perantara,” jelasnya.
Yan menambahkan, potensi ekonomi program ini sangat besar bagi masyarakat desa.
“Dengan estimasi hampir Rp300 miliar di tahun 2026, dan total 113 desa di Nagekeo, maka rata-rata tiap desa bisa menerima manfaat hampir Rp2 miliar. Ini angka yang signifikan untuk kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Anggota DPRD Nagekeo Fraksi NasDem Thomas Mega Maso, Kepala Puskesmas Danga, Kapolsek Aesesa dan anggota, anggota TNI AD perwakilan Koramil 1625/05 Aesesa dan perwakilan Batalyon TP Waka Nga Mere serta Kepala SPPG Dapur 1 Aeramo, Adrianus Mengi***














