Harian Indonesia pos.com | Cimarga, Lebak – Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga dilaporkan ke pihak berwajib oleh orang tua siswa setelah diduga melakukan tindakan fisik terhadap seorang siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah. Tepatnya di Cimarga, kab. Lebak, prov.Banten.
Ironisnya, kejadian yang belum lama. ini memicu aksi mogok sekolah oleh seluruh siswa yang menuntut agar kepala sekolah tersebut mengundurkan diri dari jabatannya.
Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Di satu sisi, guru atau kepala sekolah memiliki tanggung jawab untuk menegakkan disiplin di lingkungan sekolah. Namun, di sisi lain, tindakan fisik sebagai bentuk hukuman menjadi persoalan yang sensitif dan dapat berujung pada masalah hukum.
Sekolah memiliki aturan yang bertujuan untuk membentuk karakter siswa menjadi pribadi yang kuat dan bertanggung jawab. Aturan tersebut bukanlah bentuk penindasan, melainkan upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Guru adalah sosok yang berjasa dalam mendidik dan membimbing siswa. Mereka adalah pelita yang berjuang agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, guru seharusnya tidak dipandang sebagai musuh, melainkan sebagai mitra dalam proses pendidikan.
Kasus ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk belajar menempatkan hati sebelum menghakimi. Tanpa ketegasan, pendidikan hanya akan menjadi formalitas tanpa arah dan makna. Namun, ketegasan juga harus dilakukan dengan cara yang bijaksana dan tidak melanggar aturan yang berlaku. (hip)
