Berita  

Mulia, Briptu Fikri Polisi yang Mengajarkan Anak-anak Tahsin di Tabulahan Mamasa

MAMUJU – Selain menjalankan tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas di Kecamatan Tabulahan, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Briptu Fikri Permana ternyata memiliki sebuah misi yang lebih mulia. Di balik seragam coklatnya, tersimpan hati yang penuh kasih sayang dan dedikasi untuk generasi muda di desa binaannya.

Setiap hari, Briptu Fikri tak hanya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah binaannya. Namun, di sela-sela kesibukannya, ia selalu menyisihkan waktu untuk hal yang lebih mulia yaitu mengajarkan anak-anak di desa binaannya tentang Tahsin, seni membaca Al-Qur’an dengan benar dan indah.

Cerita ini bermula dari keprihatinan Briptu Fikri melihat minimnya tenaga pengajar agama di desa tersebut. Sehingga para orang tua anak-anak di desa binaannya terkadang kesulitan menemukan guru yang dapat membimbing anak-anak mereka dalam membaca Al-Qur’an dengan baik.

“Saya melihat banyak anak-anak di sini yang ingin belajar mengaji, tapi terkendala kurangnya guru,” tutur Briptu Fikri, dengan perasaan yang penuh tekad kuat.

Awalnya, hanya beberapa anak yang datang. Namun, seiring berjalannya waktu, kelas Tahsin Briptu Fikri semakin ramai. Anak-anak, dengan wajah polos dan penuh semangat, berbondong-bondong datang untuk belajar.

Briptu Fikri, dengan sabar dan penuh kasih sayang, mengajarkan anak-anak cara melafalkan huruf-huruf Al-Qur’an dengan benar. Ia menunjukkan contoh, lalu meminta anak-anak untuk menirunya. Tak jarang, Briptu Fikri memberikan motivasi dan semangat agar anak-anak terus belajar dengan tekun.

“Jangan takut salah, nak. Yang penting kita mau belajar dan terus berusaha,” kata Briptu Fikri, suaranya lembut dan menenangkan.

Tak hanya Briptu Fikri, istrinya pun ikut terlibat dalam misi mulia ini. Dengan penuh kasih sayang, ia membantu Briptu Fikri dalam mengajar Tahsin. Keduanya, tanpa pamrih, mendedikasikan waktu dan tenaga mereka untuk mencetak generasi muda yang taat kepada agama.

Sementara itu, Kapolsek Tabulahan IPDA Wardhana Arsyad saat di konfirmasih membenarkan bahwa personilnya tersebut memang senang mengajar Tahsin Al-Qur’an dan Iqro’ kepada anak-anak.

Aksi mulia dan kepedulian Briptu Fikri, lanjut Kapolsek sudah ia lancarkan kurang lebih 4 tahun, mengajar Tahsin para anak-anak meski mereka tidak dibayar sepersenpun.

“Mereka mengajar secara suka rela dan tanpa bayaran demi memberikan manfaat kepada para generasi muda yang taat kepada agama dan juga hukum,” tutur Kapolsek, Senin (16/12/24).

Kisah Briptu Fikri, polisi yang mengajarkan Tahsin, tentu menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa seorang polisi tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga dapat menjadi teladan bagi masyarakat, khususnya dalam hal pendidikan agama.

Kisah Briptu Fikri mengingatkan kita bahwa kebaikan dapat datang dari mana saja, bahkan dari seragam polisi yang identik dengan penegakan hukum. Ia menunjukkan bahwa dedikasi dan kasih sayang dapat menjembatani perbedaan dan menyatukan hati, membangun generasi muda yang berakhlak mulia dan berbakti kepada bangsa.

Sumber : Humas Polda Sulbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Example 728x250