PASANGKAYU — Berbekal dari pengalaman kursus pijat refleksi pada beberapa tahun yang lalu hingga pria ini memiliki sertifikat yang layak melakukan pijat refleksi kepada semua orang yang membutuhkan.
Selain Berbekal pengalaman kurang lebih 10 tahun di bidang pemijatan, Sukri yang telah punya istri dan memiliki seorang anak perempuan adalah putra kelahiran mandar Majene, rupanya keahlian yang dia miliki termasuk faktor motivasi keturunan dari orang tuanya(turun – temurun)
” Saya lebih nyaman bergelut di pemijatan dan ini saya lakukan semenjak saya Masih tinggal di Majene sekitar 10 tahun lalu sambil kuliah di Unsulbar, dan Alhamdulillah saya punya gelar pendidikan S.Hut atau sarjana kehutanan, ” kata Sukri di rumah kediamannya di jalan pangeran Diponegoro Pasangkayu. Senin, (23/09/2024)
Sukri juga bercerita tentang profesi yang telah dia lalui, semenjak kuliah dan kala itu Sukri masih bujang
” Waktu saya masih tinggal di kampung, yaitu di Majene, di sana saya masih bujang dan kuliah sambil mencari nafkah guna kebutuhan kuliah dan kebutuhan hidup sehari-hari, dengan cara melakukan pemijatan terhadap orang – orang yang membutuhkan dan selain itu, saya juga pernah ikut bergabung di lembaga sosial kontrol LSM Walhi kurang lebih 10 tahun, namun saya lebih nyaman di pekerjaan pijat refleksi yang saya geluti saat ini karena ini adalah termasuk motivasi dari keturunan, ” tutur Sukri.
” Sekarang saya tinggal di pasangkayu sudah ada dua tahun dan terkadang biasanya jumlah pasien yang saya tangani pijat dalam sehari ada tiga orang, baik dari kalangan TNI dan Kepolisian juga dari kalangan sipil, Alhamdulillah, pasien merasa puas karena yang tadinya mereka punya keluhan kesehatan terganggu akhirnya menjadi baik dan sembuh, sehingga saya berharap kepada masyarakat kabupaten Pasangkayu dan di mana saja berada, melalui media Harian Indonesia Pos.com, bisa menghubungi saya, Via WhatsApp : 0812-8896-8232, ” tutupnya.
