MAMUJU, – Puluhan warga Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, mendatangi rumah jabatan Wakil Gubernur Sulawesi Barat pada Sabtu (9/8/2025) untuk menyampaikan langsung aspirasi penolakan terhadap rencana tambang pasir di wilayah mereka.
Kedatangan warga yang terdiri dari tokoh masyarakat, petani, dan aktivis lingkungan itu disambut langsung oleh Wakil Gubernur Sulbar, Salim S Mengga, bersama jajaran dinas terkait. Mereka menilai aktivitas tambang pasir berpotensi merusak lingkungan dan mengancam mata pencaharian warga.
“Kami menolak tambang pasir karena akan merusak tambak dan pertanian warga. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi soal masa depan anak cucu kami,” tegas Zulkarnain, salah satu perwakilan warga kalukku.
Dalam dialog yang berlangsung cukup panjang, tim evaluasi pemerintah daerah memberikan sejumlah opsi, termasuk kemungkinan tambang tetap beroperasi dengan syarat tertentu. Namun, warga belum mengambil keputusan dan berjanji akan menyampaikannya dalam waktu sepuluh hari ke depan kepada pemerintah dan pihak perusahaan.
Menanggapi aspirasi tersebut, Wagub Salim S Mengga memastikan akan menindaklanjuti laporan warga dengan memerintahkan tim khusus menyelesaikan masalah ini secara menyeluruh.
“Saya memahami kekhawatiran warga. Saya tidak akan tinggal diam jika terbukti ada pelanggaran atau dampak serius terhadap masyarakat,” tegasnya.
Wagub juga meminta pihak perusahaan menghentikan segala bentuk tindakan yang berpotensi mengkriminalisasi warga. Ia menegaskan penyelesaian persoalan ini harus dilakukan dengan bijak, saling menguntungkan, dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Di akhir pertemuan, warga berharap Wakil Gubernur dapat segera mengambil langkah nyata untuk menghentikan ancaman kerusakan lingkungan. Mereka juga meminta agar proses perizinan tambang ke depan dilakukan lebih transparan dan melibatkan partisipasi masyarakat. (Hip)
